Pengalaman Menemukan Hikmah
Pada
bulan Agustus 2017 saya baru saja pulang dari menyelesaikan tugas belajar dalam
mengikuti program Joint Degree, yaitu program kerjasama antara prodi Pendidikan
Bahasa Mandarin UNNES dengan Sichuan Normal University (Sichuan, China).
Sesampainya di Indonesia, Semarang tepatnya, saya mendapatkan informasi bahwa
keesokan hari akan diadakan pengarahan PPL (Praktek Pengayaan Lapangan) yang
merupakan syarat kelulusan bagi semua mahasiswa prodi pendidikan. Setelah
mendapatkan kabar tersebut saya langsung mempersiapkan baju dan catatan yang
akan saya bawa ke kampus di hari esok. Sesampainya di kampus, Dosen saya memberikan
pengarahan untuk PPL serta menginformasikan bahwa lusa depan akan langsung
diadakan praktek mengajar sebagai syarat sebelum melaksanakan PPL. Saya pun
mempersiapkan dihari sebelumnya, dengan segala keterbatasan tenaga yang ada.
Tiba
saat hari praktek mengajar dilaksanakan. Hari itu saya praktek semampu saya
dengan usaha penampilan semaksimal mungkin dengan persiapan yang alakadarnya
dan serba mendadak. Walaupun mendadak, Alhamdulillah saya rasa saya puas dengan hasil usaha saya, walaupun pasti
diantara teman-teman saya tidak menyukai penampilan saya, atau jelek di mata
mereka. Setelah tampil praktek mengajar di depan Dosen dan teman-teman, saya
pun menyadari akan satu hal, yaitu kemampuan alami saya dalam mengajar. Saya
memiliki bakat mengajar dari kecil yang baru saya sadari. Saya dapat membawa
suasana mengajar menjadi menyenangkan dengan cara saya sendiri. Percaya atau
tidak, saya pun baru menyadarinya, bahwa bakat mengajar saya sebenarnya sudah
tampak dari bangku SD.
Di
bangku SD saya selalu menjadi ketua kelompok belajar, dalam kelompok belajar
tersebut saya sering maju untuk memberikan penjelasan pelajaran kepada
teman-teman saya yang Alhamdulillah setelah mendengar penjelasan pelajaran dari
saya mereka menjadi paham akan isi pelajaran yang sebelumnya mereka kurang
paham.
Berlanjut
pada jenjang SMP dan SMA saya. Saya bersekolah di Pondok Modern Darussalam
Gontor, yang mana mengajarkan semua santri dan santriwatinya bukan hanya bisa
belajar dengan baik, akan tetapi mengajari mereka juga untuk bagaimana menjadi
seorang pendidik yang baik.
Di
Pondok, saya sering kali memberikan penjelasan pelajaran kepada teman-teman
yang bertanya kepada saya. Saya menemukan bahwa mengajar adalah salah satu cara
saya untuk belajar. Mengajar tidak akan membuat ilmu kita berkurang, melainkan
sebaliknya. Dari mengajar, saya mengetahui kemampuan ilmu saya, aapakah saya
sudah menguasai pelajaran tersebut atau masih kurang memahami. Pemahaman saya
dapat saya ukur sendiri dari bagaimana cara penyampaian saya saat menjelaskan pelajaran
kepada teman. Hal tersebut menjadi tolak ukur bagi saya mengenai kecakapan saya
dalam bermacam-macam pelajaran.
Sekarang
saya pun menyadari bahwa bakat dan minat saya dari kecil adalah mengajar. Walau
sekarang saya sedang bekerja sebagai interpreter, akan tetapi saya tidak bisa
memungkiri bahwa saya lebih suka mengajar.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar